Kamis, 21 Juni 2012

sekilas tentang aku

aku adalah salah satu pemicu jumlah penduduk di indonesia bertambah menjadi urutan ke 4 didunia
kejadian ini tepatnya terjadi pada tahun 1993 juni 29 kalo hari gw bener - bener lupa nyokap bilang hari selasa nah bokap bilang hari minggu tapi setelah gw cek di kalender hp yang bisa mundur ke belakang ternyata hari sabtu
nah .. lohh.. yang mana yang harus gw patenin ??? apa karena saking meludaknya angka kelahiran pada tahun itu sampe- sampe nyokap gw ga bisa inget hari apa gw lahir apalagi bokap mungkin hari yang dia sebutin adalah hari lahir anak orang
hahaha
sekarang gw udah berumur 18 tahun tepatnya 1 minggu lagi umur gw jadi 18 , kalo ada yang berminat untuk posting hadiah juga boleh !
(ngarep)
gw sekarang menjadi mahasiswa disalah satu perguruan swasta dijakarta orang bilang UHAMKA silahkan serching sendiri kepanjangan dari kampus gw yang terletak di radio dalam kebayoran lama terkenal dengan kemacetan yang parah dan lampu merah yang terkenal lama dan bikin orang emosi kalo lagi buru-buru ngejar jam kelas ( alias kesiangan masuk kelas )
ini jadi alibi buat yang kuliah di jakarta MACET tapi ga buat gw alasan yang bikin hati dosen tergugah adalah alasan " KERETA SAYA MOGOK PAK kalo ga percaya ikut naek kreta aja pak sekali- kali " mana mau dosen naek kreta ekonomi  haha
kisah yang singkat tapi akan menjadi kisah yang panjang saat gw masih menggunakan alasan ini.

makalah suhu smp


SUHU

Makalah ini diajukan
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Fisika Sekolah Lanjut
Description: logo uhamka 2

Disusun Oleh :
Chandra A
Gustomi
Intan Nurmala
Listriyanti
Nia Utami
Syifa Fauziah


Kelas Biologi 2A
Kelompok Albert Einstein


Dosen Pembimbing:
Dra. Hj. Yulia Rahmadar, M.Pd.


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
Jl. Limau II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
2012
A.  PENGERTIAN SUHU
Suhu termasuk besaran pokok. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda.

B.  ALAT PENGUKUR SUHU
Suhu juga disebut temperatur yang diukur dengan alat thermometer. Termometer berasal dari bahasa Yunani, yaitu thermos dan meter. Thermos artinya panas, sedangkan meter artinya mengukur. Jadi, termometer merupakan alat untuk mengukur suhu. Termometer biasanya berbentuk sebuah pipa kaca sempit tertutup yang diisi dengan zat cair yang bersifat termometrik. Termometrik yaitu mengalami perubahan fisis pada saat dipanaskan atau didinginkan seperti air raksa atau alkohol. Kedua zat cair tersebut masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian.
1.    Raksa
Keuntungan menggunakan raksa sebagai pengisi termometer
adalah sebagai berikut.
a.    Warnanya mengkilap seperti perak sehingga mudah dilihat.
b.    Perubahan volumenya teratur pada saat terjadinya perubahan suhu.
c.    Tidak membasahi dinding kaca.
d.    Jangkauan suhunya cukup lebar (–40 °C sampai dengan 350 °C).
Sedangkan kerugiannya adalah sebagai berikut.
a.    Harga raksa mahal.
b.    Raksa tidak dapat mengukur suhu yang sangat rendah.

2.    Alkohol
Keuntungan menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer adalah sebagai berikut.
a.    Untuk menaikkan suhu kecil, alkohol mengalami perubahan volume lebih besar sehingga dapat mengukur suhu dengan teliti.
b.    Dapat mengukur suhu yang sangat rendah.
Sedangkan kerugiannya adalah sebagai berikut.
a.    Titik didih rendah (78 °C) sehingga pemakaiannya terbatas.
b.    Tidak berwarna, sehingga perlu diberi warna agar mudah dilihat.
c.    Membasahi dinding kaca.

C.  SKALA SUHU DAN PERBANDINGANNYA
Sampai saat ini ada empat jenis skala suhu yang sering digunakan diantaranya adalah skala Celsius, Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin.
1.    Skala Celsius
Skala Celsius merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Skala Celsius ditetapkan oleh seorang fisikawan Swedia yang bernama Andreas Celsius (1701 – 1744). Skala temperatur Celsius menggunakan satuan 'Derajat Celsius' (simbol °C). Pada skala Celsius, titik beku air ditetapkan sebagai titik tetap bawah, yaitu sebesar 0°C dan titik didih air ditetapkan sebagai titik tetap atas, yaitu sebesar 100°C. Jarak antara kedua titik tetap ini dibagi menjadi 100 skala.

2.    Skala Fahrenhit
Pada skala Fahrenheit, titik beku air ditetapkan sebesar 32 °F dan titik didih air ditetapkan sebesar 212 °F. Jarak kedua titik tetap ini dibagi dalam 180 skala. Skala Fahrenheit banyak digunakan di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat.






3.    Skala Reamur
Pada skala Reamur, titik beku air ditetapkan sebesar 0 °R dan titik didih air ditetapkan sebesar 80 °R. Jarak antara kedua titik tetap ini dibagi ke dalam 80 skala. Skala Reamur jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.




4.    Skala Kelvin
Skala Kelvin ditetapkan oleh fisikawan Inggris Lord Kelvin. Skala Kelvin memiliki satuan Kelvin (disingkat K, bukan °K). Pada skala Kelvin, tidak ada skala negatif karena titik beku air ditetapkan sebesar 273 K dan titik didih air ditetapkan sebesar 373 K. Hal ini berarti suhu 0 K sama dengan  -273 °C. Suhu ini dikenal sebagai suhu nol mutlak. Para ilmuwan yakin bahwa pada suhu nol mutlak, moleku-lmolekul diam atau tidak bergerak. Dengan alasan inilah skala Kelvin sering digunakan untuk keperluan ilmiah. Skala Kelvin merupakan satuan internasional untuk temperatur.

Cara membandingkan antara skala Celsius dengan skala Fahrenheit, Reamur, dan Kelvin. Perhatikan perbandingan skala termometer pada
Dari diketahui bahwa 0 oC = 32 oF dan 100 oC= 212 oF, serta 100 skala Celsius = 180 skala Fahrenheit sehingga Perbandingan skala antara temometer Celcius, termometer Reaumur, dan termometer Fahrenheit adalah
C : R : F = 100 : 80 : 18o
C : R : F = 5 : 4 : 9
Contoh Soal:
1.    Suhu suatu ruangan adalah 86 ° F. Berapakah suhu ruangan
tersebut dalam skala Celsius?
Jawab:
Jadi, suhu ruangan tersebut adalah 30 oC.
2.    Suhu seorang anak adalah 35 °C. Berapakah suhu anak
tersebut dalam skala Fahrenheit?
Jawab:
Jadi, suhu anak tersebut adalah 95 °F.

D.  JENIS-JENIS TERMOMETER
Termometer yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari banyak jenisnya, di antaranya termometer klinis, thermometer ruangan, dan thermometer maksimum-minimum. Setiap jenis termometer tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

1.    Termometer Klinis
Termometer klinis sering digunakan untuk mengukur suhu tubuh. Umumnya, termometer ini digunakan oleh para dokter untuk mengetahui suhu badan pasiennya. Termometer ini mempunyai skala dari 35 °C sampai dengan 42 °C. Hal ini dikarenakan suhu tubuh manusia tidak pernah kurang dari 35 °C atau tidak pernah lebih dari 42 °C. Bagian-bagian termometer ini terdiri atas tabung (terbuat dari kaca tipis), bagian sempit, batang kaca, dan air raksa.
Description: term klinis

2.    Termometer Ruangan
Termometer ruangan adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan. Termometer ini umumnya mempunyai skala dari –20 °C sampai 50 °C. Untuk memudahkan pembacaan suhu, termometer ini biasanya diletakkan menempel pada dinding dengan arah vertikal.
 Description: term ruang

3.    Termometer Maksimum-Minimum
Termometer maksimum-minimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan suhu terendah di suatu tempat. Termometer ini dapat mengukur suhu maksimum dan suhu minimum sekaligus. Hal ini dapat dilakukan karena thermometer maksimum-minimum terdiri atas raksa dan alcohol (sekarang digunakan minyak creosote). Raksa digunakan untuk mengukur suhu maksimum, sedangkan alcohol digunakan untuk mengukur suhu minimum.
Description: Termo%2Bmin-maks

E.   PEMUAIAN

1.    Pemuaian Zat Padat
Pemuaian adalah bertambahnya volume suatu zat akibat meningkatnya suhu zat. Semua zat umumnya akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian zat padat, zat cair, dan gas menunjukkan karakteristik yang berbeda. Pemuaian dapat digambarkan sebagai berikut, jika sekelompok orang berdiri dan tidak bergerak mereka dapat berdiri berdekatan, sehingga tidak membutuhkan ruang yang besar, tetapi jika orang-orang tersebut mulai bergerak, maka akan dibutuhkan ruang yang lebih besar. Hal ini terjadi jika suatu zat dipanaskan. Partikel-partikel zat bergerak lebih cepat, sehingga membutuhkan ruang yang lebih besar. Ruang yang ditempati partikel-partikel pembentuk zat bergantung pada suhunya. Pemuaian zat ada tiga yaitu : 
a.    Pemuaian Zat Padat
Apabila sebuah benda padat dipanaskan, benda tersebut akan memulai kesegala arah. Artinya muai panjang, luas dan volume benda juga bertambah.
1)    Muai Panjang 
Muai panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor. Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda, koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan. Secara matematis persamaan yang digunakan untuk menentukan pertambahan panjang benda setelah dipanaskan pada suhu tertentu adalah:


Rounded Rectangle:
 


Jadi, panjang benda setelah dipanaskan adalah:


Rounded Rectangle:
 


Keterangan:
       = pertambahan panjang (m)
       = panjang mula-mula (m)
         = panjang benda setelah dipanaskan
          = koefisien muai panjang (°C-1)
       = kenaikan suhu (°C-1)
Untuk mengetahui nilai-nilai koefisien muai panjang berbagai jenis bahan, perhatikan tabel di bawah ini
Contoh soal:
Seorang tukang kayu akan memasang kaca pada kerangka kayu. Ukuran kaca 50 cm × 90 cm. Koefisien muai kayu diabaikan. Pemasangan kaca itu pada suhu udara 25 °C dan suhu tertinggi di tempat itu 40 °C. Berapakah ukuran rangka kayu agar kaca tidak pecah karena panas? (αkaca= 8 × 10-6 °C-1)
Diket :     = 50 cm
                  = 90 cm
     = 40 °C – 25 °C = 15 °C
  = 8 × 10-6 °C-1
Dit : :
Jawab :
Jadi ukuran rangka kaca agar kaca tidak pecah saat panas
adalah 50,006 cm × 90,0108 cm.

2)    Muai Luas 
Muai Luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas adalah lempeng besi yang lebar sekali dan tipis.
Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal, koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama dengan 2 kali koefisien muai panjang.

3)    Muai Volume
Muai Volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang.


b.    Pemuaian Zat Cair
Zat cair merupakan bentuk yang berubah - ubah sesuai dengan tempatnya. karena itulah zat cair tidak mengalami muai panjang dan hanya mengalami muai volume. Contohnya: Muai volume zat cair pada termometer.

c.    Pemuaian Zat Gas
Apabila dipanaskan, gas akan mengalami muai volume dan muai tekanan. alat yang digunakan dalam menyelidiki pemuaian gas adalah dilatometer.
Ada tiga kemungkinan yang terjadi pada pemuain gas yaitu :
1. Tekanan gas tetap, tetapi volume berubah
2. Volume gas tetap, tetapi tekanannya berubah
3. Volume dan tekanan gas berubah













DAFTAR PUSTAKA

Yuli, Sugeng dkk., Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs kelas VII, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008).

Sugiyarto, Teguh dkk, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008).