KARBOHIDRAT
Karbohidrat
memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar
(misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau
polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila
dihidrolisis . Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan
banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan
untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi
oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat
yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur.
Karbohidrat mengandung
gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton ) dan banyakl gugus
hidroksil.
Selain senbagi
sumber energi karbohidrt berfungsi menjaga keseimbangan asam basa didalam
tubuh.
Sebagai
nutrisi untuk manusia, 1 gram
karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam menu makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat cukup tinggi,
yaitu antara 70–80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya padi-padian
atau serealia (gandum dan beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi jalar), dan gula. Namun demikian, daya cerna tubuh manusia
terhadap karbohidrat bermacam-macam bergantung pada sumbernya, yaitu bervariasi
antara 90%–98%.
1. Klasifikasi Karbohidrat
a. Monosakarida :
Merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai
monumernya . rumus umum polisakarida yaitu
(
) n . umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak
membentuk kristal , tidak mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat
meriduksi . berat molekul polisakarida bermancam – macam dari beberapa ribu
sampai satu juta larut dalam air akan membentuk larutan koloid . terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak
dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang
lebih sederhana. tidak dapat dihidrolisis ke bentuk yang lebih sederhana.
berikut macam-macam monosakarida : denagn ciri utamanya memiliki jumlah atom C
berbeda-beda :
triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).
Triosa : Gliserosa,
Gliseraldehid, Dihidroksi aseton
Tetrosa : threosa, Eritrosa,
xylulosa
Pentosa : Lyxosa, Xilosa,
Arabinosa, Ribosa, Ribulosa
Hexosa : Galaktosa, Glukosa,
Mannosa, fruktosa
Heptosa : Sedoheptulosa
b. Disakarida :
senyawanya
terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dapat
dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul
monosakarida.
hidrolisis : terdiri dari 2 monosakarida
sukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)
maltosa : 2 glukosa (C 1-4)
trehalosa ; 2 glukosa (C1-1)
Laktosa ; glukosa + galaktosa (C1-4)
c. Oligosakarida :
senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2
monosakarida yang banyak gabungan dari 3 – 6 monosakarida
dihidrolisis : gabungan dari 3 – 6 monosakarida
misalnya maltotriosa
d. Polisakarida :
senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-
molekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis
menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida merupakan jenis
karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai
lurus/cabang.
2. GLIKOGEN
- Simpanan polisakarida binatang
- Glukosan (rantai a) - Rantai cabang banyak
- Iod tes : merah
3. INULIN
- pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu,
- Fruktosan
- Larut air hangat
- Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli.
- Tes Iod negatif
4. DEKSTRIN dari hidrolisis pati
5. SELULOSA (serat tumbuhan)
- Konstituen utama framework tumbuhan
- tidak larut air - terdiri dari unit b
- Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada) - Usus ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa dapat sebagai sumber karbohidrat.
6. KHITIN
- polisakarida invertebrate
7.
GLIKOSAMINOGLIKAN
- karbohidrat kompleks
- merupakan (+asam uronat, amina)
- penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen
- Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat
8. GLIKOPROTEIN
- Terdapat di cairan tubuh dan jaringan
- terdapat di membran sel
- merupakan Protein + karbohidrat Sumber terkait
Gula menunjukkan berbagai isomer
STEREOISOMER : senyawa dengan struktur formula
sama tapi beda konfigurasi ruangnya
- - Isomer D,L
- - Cincin piranosa, furanosa
- - Anomer a, b
- - epimer (glukosa, galaktosa, manosa)
- - Isomer aldosa, ketosa Sumber: terkait
Berikut
Penjelasan Singkat langkah-langkah dalam metabolisme karbohidrat
1.GLIKOLISIS
yaitu: dimana glukosa dimetabolisme menjadi
piruvat (aerob) menghasilkan energi (8 ATP) atau laktat
(anerob)menghasilkan (2 ATP).
selanjutnya Asetil-KoA --> siklus Krebs -->
fosforilasi oksidatif --> rantai respirasi --> CO2 + H2O (30 ATP).
2.
GLIKOGENESIS
Vitamin
Vitamin adalah nutrisi yang sangat penting untuk
pertumbuhan, energi, dan fungsi saraf. Tubuh kita mendapatkan vitamin dari
makanan, suplemen, atau hasil produksi flora usus.
Ada dua kelompok vitamin: yang larut dalam lemak
dan yang larut dalam air.
Vitamin A, D,
E, K larut dalam lemak sehingga memerlukan lemak agar dapat diserap oleh tubuh.
Kelebihan vitamin-vitamin tersebut akan disimpan dalam hati dan lemak tubuh
Anda, kemudian digunakan saat diperlukan. Berlebihan mengonsumsi vitamin yang
larut dalam lemak dapat membuat Anda keracunan sehingga menyebabkan efek
samping seperti mual, muntah, dan masalah hati dan jantung.
Vitamin B
kompleks dan C larut dalam air. Tubuh Anda menggunakan vitamin-vitamin itu
sesuai kebutuhan, kemudian mengeluarkan kelebihannya melalui urin. Karena
vitamin ini tidak disimpan dalam tubuh,
risiko keracunan sangat kecil dibandingkan dengan vitamin yang larut
dalam lemak, tetapi risiko kekurangan lebih tinggi.
Jenis-jenis Vitamin
1. Vitamin A
(retinol)
Vitamin A
terdapat dalam makanan berwarna kuning-oranye, berdaun hijau gelap dan dalam
bentuk retinol pada makanan yang berasal dari hewan. Wortel, mangga, labu,
pepaya, bayam, brokoli, selada air, kuning telur, susu dan hati adalah makanan
yang kaya vitamin A.
Vitamin A
berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan jaringan epitel,
meningkatkan kekebalan, dan memerangi radikal bebas (antioksidan). Kekurangan
vitamin A adalah penyebab utama kebutaan pada anak-anak di banyak negara
berkembang.
2. Vitamin D
(kalsiferol)
Ikan berlemak
seperti sarden, mackerel, tuna, telur, makanan yang diperkaya seperti margarin
dan sereal adalah sumber vitamin D. Vitamin ini sangat penting untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan tulang karena mengontrol penyerapan kalsium dan
fosfor yang penting untuk metabolisme tulang. Kekurangan vitamin D pada
anak-anak akan menyebabkan penyakit rakhitis, dan pada orang dewasa menyebabkan
osteomalasia, kondisi di mana tulang menjadi lemah dan lunak. Vitamin D dapat
diproduksi tubuh saat kulit menerima ultraviolet dari sinar matahari.
Kekurangan vitamin D dapat terjadi pada mereka yang memiliki diet rendah
vitamin D atau jarang terkena sinar matahari. Dosis besar vitamin dapat
menyebabkan kelebihan kalsium, terutama pada anak-anak, yang mengganggu
pembentukan tulang. Namun, hal tersebut sangat jarang terjadi. Tidak ada
rekomendasi mengenai diet vitamin D untuk orang dewasa yang hidup normal dan
cukup terpapar sinar matahari.
3. Vitamin E
(tokoferol)
Vitamin E
hadir dalam minyak wijen, kacang kedelai, beras, jagung dan biji bunga
matahari, kuning telur, kacang-kacangan dan sayuran. Vitamin ini adalah
antioksidan penting yang mencegah penuaan dini sel-sel, merangsang sistem
kekebalan tubuh, mengurangi risiko katarak, melindungi dari penyakit jantung,
mencegah penyakit kanker dan menjaga kesehatan kulit. Kekurangan vitamin E pada
manusia jarang terjadi, kecuali pada bayi prematur dan mereka yang memiliki
masalah pencernaan.
4. Vitamin K
Selada, kubis,
kembang kol, bayam, kangkung, susu, dan sayuran berdaun hijau tua adalah sumber
terbaik vitamin ini. Vitamin K terlibat dalam pembekuan darah dan kekurangannya
dapat menyebabkan perdarahan berlebihan dan kesulitan dalam penyembuhan.
Kekurangan vitamin ini jarang terjadi, kecuali pada bayi baru lahir dan mereka
yang memiliki masalah penyerapan atau metabolisme vitamin, seperti penderita
penyakit hati kronis.
5. Vitamin C
(asam askorbat)
Vitamin C
terutama terdapat dalam buah jeruk, kiwi, melon, limau, jambu biji, sirsak,
mangga, stroberi, pepaya, tomat, kubis dan cabai. Vitamin ini sangat penting
untuk pertumbuhan dan perkembangan, membantu proses penyembuhan, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh (membantu mencegah flu), merangsang sintesis kolagen,
menjaga elastisitas kulit, dan menjaga kesehatan tulang, gigi, otot dan tendon.
Vitamin C juga berperan sebagai antioksidan dan membantu penyerapan zat besi di
usus. Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan sariawan, mimisan, anemia, dan
nyeri sendi. Namun, kekurangan vitamin C lebih jarang terjadi dibandingkan
kekurangan beberapa jenis vitamin B.
Penderita penyakit kanker dan masalah pencernaan atau mereka yang
mendapatkan infus lebih mudah terkena kekurangan vitamin C.
Karena mudah
rusak oleh panas dan cahaya, makanan bervitamin C harus disimpan di tempat
sejuk dan teduh. Konsumsi vitamin C terlalu banyak dapat membahayakan karena
menyebabkan diare dan batu ginjal. Karena vitamin C membantu penyerapan zat
besi, dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan kelebihan zat besi.
6. Vitamin B1
(tiamin)
Vitamin B1
hadir dalam biji-bijian, jeroan, kacang polong, kacang tanah, kuning telur,
beras merah, semua jenis daging, kentang, kubis, kacang hijau, pisang, dan
pepaya. Vitamin ini melindungi sistem saraf, merangsang nafsu makan dan
berperan dalam fungsi otot dan jantung. Tiamin juga membantu pengolahan
karbohidrat, lemak dan alkohol. Kekurangan vitamin B1 menyebabkan penyakit yang
disebut beri-beri, di mana penderita tidak dapat memproses karbohidrat dan
lemak dengan baik dan mengembangkan berbagai gejala termasuk masalah jantung,
saraf, peradangan nyeri sendi dan kurangnya nafsu makan.
7. Vitamin B2
(riboflavin)
Vitamin B2
hadir dalam kubis, susu, keju, kacang polong, telur, beras, wortel, ubi jalar,
singkong, tomat, kacang, alpukat, nanas, pepaya, jambu biji, dan mangga.
Vitamin ini membantu pencernaan protein, karbohidrat dan lemak dan melindungi
kulit dan mata. Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan penyakit kulit,
kesulitan mencerna makanan dan mata merah.
8. Vitamin B6
(piridoksin)
Pisang,
alpukat, jeruk, tomat, apel, ayam, ikan, daging, telur, jeroan, kacang tanah dan
kedelai adalah sumber vitamin B6 yang penting untuk metabolisme karbohidrat dan
asam amino non-esensial. Bakteri pencernaan memproduksi vitamin ini dan
sebagian diserap melalui dinding usus. Kekurangan vitamin ini menyebabkan
masalah kulit seperti dermatitis seboroik di sekitar mata, hidung dan mulut.
9. Vitamin B12
(sianokobalamin)
Vitamin B12
hadir dalam makanan yang berasal dari hewan (susu, hati, ginjal, otot dan
ikan). Vitamin ini berperan dalam fungsi sel, terutama pada sumsum tulang,
saluran pencernaan dan sistem saraf, dan dalam produksi sel darah merah.
Kekurangan vitamin B12 menyebabkan anemia, glossitis dan gangguan pencernaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar